PERAN SERTA Dr.Fransina S. Latumahina,S.Hut., MP sebagai Fasilitator kegiatan FGD kerjasama dengan Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Wilayah Maluku Papua Tahun 2020

UNPATTI- Keikutsertaan salah satu staf dosen Program Studi Manajemen Hutan Program Pascasarjana UNPATTI Dr. Fransina S. Latumahina,S.Hut, MP dalam kegiatan Facus Group Discussion (FGD), Penyusunan dan Review Rencana Kerja Usaha (RKU), Rencana Pengelolaan Hutan Desa (RPHD), Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Pembentukkan Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) bagi Pemegang Ijin Perhutanan Sosial di Kabuaten Maluku Tengah Tahun 2020.

 

Perkuliahan Sistem Daring ketika Mewabahnya Corona Virus Cofid-19 oleh Program Magister Manajemen Hutan UNPATTI

MH Pasca UNPATTI-  Work from home merupakan salah satu langkah terbaik untuk meredam pandemi virus Corona yang menyebabkan COVID-19.

Jumat, 3 April 2020 perkuliahan sistem daring menggunakan aplikasi ZOOM perdana dilakukan oleh salah satu staf dosen S2 Manajemen Hutan UNPATTI, Dr. Rohny S. Maail,S.Hut, M.Si. Mata kuliah yang disajikan adalah Pengolahan Hasil Hutan dialkukan dari rumah kepada Mahasiswa Magister Pascasarjana Program Studi Manajemen Hutan UNPATTI, Memberikan Kuliah dari rumah menjadi alternatif pembelajaran ketika pandemi COVID-19 kian merajalela. Berdasarkan data per Selasa, 17 Maret 2020, jumlah pasien positif COVID-19 di seluruh Indonesia sudah mencapai 172, 7 orang di antaranya meninggal dan 9 lainnya dinyatakan sembuh.

Himbauan perkuliah sistem daring dari rumah terdengar menyenangkan karena kita dapat bekerja sambil bersantai di rumah. Kita juga memiliki waktu lebih banyak bersama keluarga di rumah. Tetapi, sebagian orang merasa kesulitan melakukan kerja dari rumah. Bagi sejumlah orang, bekerja dari rumah menjadi kendala karena berbagai alasan, seperti perubahan suasana kerja, yang semula di kantor menjadi di rumah.

Kendala lain dari work from home, semisal tidak adanya rekan kerja di sekeliling kita, adanya gangguan yang di dapat di dalam rumah, dan sulit berkomunikasi secara langsung dengan atasan atau rekan kerja. Kendala itu bisa saja membuat kerja Kita  di rumah menjadi tidak efektif.

Di sisi lain, ada beberapa hal yang dapat membantu Kita  untuk menyelesaikan tugas yang diboyong ke rumah dengan efektif.

Berikut tiga tips yang dapat dipraktikkan agar work from home selama karantina mandiri pada masa pandemi virus Corona berjalan efektif.

  1. Yakinkan Diri Sendiri dapat Bekerja di rumah

Kita harus menegaskan kepada diri kita, bahwa bekerja dari rumah adalah hal yang dapat dilakukan dalam keadaan pandemi virus corona saat ini, atau pada saat keadaan tertentu, dan tidak dapat melakukan mobilitas tinggi di luar rumah. Mempunyai kepercayaan diri pada hal yang Kita  lakukan, dapat membantu Kita  melakukan segala sesuatu yang akan atau sedang dikerjakan.

  1. Menyusun jadwal

Melakukan pekerjaan yang terstruktur dapat membantu kita  menyelesaikan pekerjaan dengan cepat. Satu di antara cara untuk melakukannya adalah menyusun jadwal pekerjaan selama work from home.

Menata hal pertama hingga terakhir yang harus dilakukan secara rinci dapat membantu Kita  membuat jadwal secara mudah. Usahakan tetap menyusun jadwal dengan menyelipkan waktu istirahat agar Kita  tidak terlalu tegang dan stres dengan pekerjaan.

Sedikit melakukan peregangan badan dan menghirup udara segar di luar ruangan dapat membantu Kita  tetap nyaman dan tidak terlalu capek.

  1. Tetap melakukan komunikasi

Melakukan pekerjaan di rumah dengan disiplin dan produktif bukan berarti Kita  tidak dapat melakukan komunikasi.

Lakukan komunikasi paling tidak dengan orang yang ada di dekat Kita, atau dapat melakukan sambungan telepon atau panggilan video dengan rekan kerja yang sedang berada di tempat berbeda. Kita  dapat melakukanya setiap empat jam sekali atau saat waktu istirahat. Hal tersebut dapat membantu Kita  menjadi lebih produktif dan terhindar dari stres.

Sumber: disadur dari: Bola.com (Penulis: Rheza Aditya Gradianto/Editor: Aning Jati, published 2/4/2020)

RELAWAN JURNAL INDONESIA (RJI) PENGDA MALUKU MELAKUKAN PENDAMPINGAN KEPADA PENGELOLA JURNAL UNTUK PERSIAPAN AKREDITASI JURNAL

RJI PENGDA MALUKU-     Ketua RJI Pengda Maluku yang dimotori oleh Dr. Fransina Sarah Latumahina,S.Hut, MP menyampaikan gagasan mengenai pentingnya Publikasi sebagai sarana untuk menyampaikan informasi yang diharapkan mampu memberikan kontribusi positif bagi pengembangan wawasan ilmiah bagi sivitas akademika. Publikasi ilmiah di perguruan tinggi saat ini menjadi kebutuhan yang tak terbantahkan untuk pendukung proses belajar mengajar ataupun sebagai kegiatan proses kreatif segenap civitas akademika yang memunculkan ide-ide segar sebagai pendukung penelitian, sehingga semakin mengokohkan publikasi ilmiah sebagai salah satu instrument penilaian akreditasi perguruan tinggi.

Semangat untuk menggerakkan akses terbuka bagi seluruh jurnal di Indoesia terus dilakukan. Jurnal-jurnal di Indonesia yang terdaftar (terindeks) di Directory of Open Access Journals (DOAJ) terus meningkat setiap tahunnya. Data dalam laman DOAJ, jurnal-jurnal Indonesia yang sudah terdaftar di DOAJ sebanyak 1.497 jurnal (17/06/2019) dari 7.000-an jurnal yang ada di Indonesia (http://garuda.ristekdikti.go.id/).

Berdasarkan data tersebut dan melihat semakin masifnya jurnal dari Indonesia yang hendak mendaftar ke DOAJ, Relawan Jurnal Indonesia (RJI) pengurus daerah Maluku menginisiasi acara Workshop Tahun 2020 yang dikemas dalam bentuk Workshop (DOAJ Inclussion Assistance). Kegiatan ini mengundang seluruh pengelola jurnal Perguruan Tinggi di propinsi Maluku.

Tujuan/ Outcome dari kegiatan ini adalah bahwa jurnal-jurnal di Provinsi Maluku diharapkan mampu memenuhidan menguasai informasi syarat-syarat Indeksasi jurnal di DOAJ, DOI, Akreditasi jurnal Ilmiah dan Manajemen penerbitan secara berkala, dengan pemateri berasal dari Ambassador dan atau Editor, serta Associate Editor DOAJ untuk Indonesia, yang telah berpengalaman dalam mengelola jurnal dan/atau terlibat langsung dalam urusan tata kelola jurnal elektronik.

 

Inhouse Training “Integrasi Jasa Lingkungan kedalam Stok Karbon Berbasis Ekosistem” di Taman Nasional Manusela pada tanggal 11 s.d 14 Maret 2020

UNPATTI, Peningkatan   stok   karbon   di   hutan   konservasi   adalah untuk   menjamin keberlangsungan  jasa  lingkungan  biodiversitas  flora  dan  fauna,  ketersediaan  jasa lingkungan air termasuk perlindungan daerah aliran sungai/watershed management, keindahan dan fenomena alam (wisata alam) didalamnya. Oleh sebab itu nilai stok karbon di hutan  konservasi tidak cukup hanya didekati dengan mengukur kuantitas stok karbon yang mengindikasikan besarnya karbon yang tersimpan atau dapat diserap yang jika tidak dijaga berpotensi sebagai sumber emisi ke  atmosfer, namun  juga perlu  mempromosikan  pendekatan  “kualitas”  stok  karbon yang dapat merepresentasikan kinerja pengelolaan jasa lingkungan secara terintegrasi.

“Kualitas”   stok   karbon   adalah   metodologi   inovatif   yang   mengintegrasikan   jasa lingkungan (keanekaragaman hayati, air, keindahan alam) ke dalam stok karbon. Untuk memastikan aksi mitigasi perubahan iklim di taman nasional berkemanfaatan dan  berkelanjutan  maka  perlu  didorong  rasionalisasi  pengelolaan  taman  nasional berbasis   aset   ekosistem   dan   didesain   agar   dapat   mempresentasikan   kinerja pengelolaan jasa lingkungan secara terintegrasi. Maka, sebagai upaya merealisasikan pengelolaan  jasa  lingkungan  karbon  dan  pelembagaan  REDD+  di  taman  nasional, perlu dilakukan upaya melalui integrasi jasa lingkungan ke dalam stok karbon berbasis ekosistem di taman nasional.

Kegiatan-kegiatan  integrasi  jasa  lingkungan  ke  dalam stok karbon berbasis ekosistem di taman nasional tahun 2020 diharapkan akan menghasilkan Luaran  yaitu:

1.   Tersedia metodologi integrasi pemanfaatan jasa lingkungan ke dalam stok karbon berbasis ekosistem yang dapat diaplikasikan di tingkat tapak;

2.   Tersedianya nilai kualitas karbon berdasarkan ekosistem di taman nasional pada 8 lokasi target;

3.   Tersedianya  tenaga  teknis  yang  mampu  mengaplikasikan  dan  melaksanakan integrasi  jasa  lingkungan  ke  dalam  stok  karbon  berbasis  ekosistem  di  taman nasional melalui valuasi jasa lingkungan dan penghitungan stok karbon;

4.   Terintegrasinya data series jasa lingkungan karbon, keanekaragaman hayati, air dan keindahan alam/wisata alam;

5.   Tersedianya  dokumen  integrasi  jasa  lingkungan  ke  dalam  stok  karbon  berbasis ekosistem di taman nasional yang diketahui oleh Dirjen KSDAE;

6.   Terekognisinya kawasan hutan konservasi yang memiliki sejarah laju deforestrasi rendah melalui manfaat selain karbon (non carbon benefit).

Berkaitan dengan hal tersebut telah dilaksanakan kegiatan sosialisasi yang diikuti  dengan   Inhouse   Training   integrasi   jasa lingkungan ke dalam stok karbon berbasis ekosistem di Taman Nasional Manusela pada tanggal 11 sd 14 Maret 2020. Sosialisasi dan  Inhouse  Training  ini dilakukan  dengan  tujuan  penyampaian  informasi  dan transfer knowledge terkait kegiatan integrasi jasa lingkungan ke dalam stok karbon. Selanjutnya akan dilaksanakan Penghitungan/Pengukuran Stok karbon dan Penilaian Jasa Lingkungan  Penghitungan stok karbon dengan pembuatan PUP di lokasi yang telah ditentukan berdasarkan tipe ekosistem yang ada pada bulan Mei 2020 mendatang. Beberapa dosen Prodi Manajemen Hutan terlibat langsung dengan team dari Direktorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan, KLHK-Jakarta pada kegiatan tersebut.

DIALOG INTERAKTIF STASIUN RRI-AMBON BERSAMA NARASUMBER PROF.DR.IR.AGUSTINUS KASTANYA

Prof. Agus Kastanya, dosen senior Jurusan Kehutanan, Fak. Pertanian UNPATTI dan mantan Ketua Prodi Manajemen Hutan ini telah menjadi narasumber dialog interaktif di Stasiun RRI Ambon pada 27 Februari 2020. Tema pada acara tersebut adalah mengenai perjuangan masyarakat adat untuk mendapatkan hak-haknya di kawasan tempat tinggalnya di hutan Saduai, Kecamatan Siwalat, kabupaten Seram Bagian Timur.

Mantan kaprodi ini memang sangat aktif dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat adat yang tinggal di sekitar kawasan hutan. Dosen yang aktif juga pada Dewan Kehutanan Nasional (DKN) ini juga turut terlibat  dalam kegiatan Save Aru, Save Romang dan lain-lain di Maluku